PERMATA 2-0
ETERNITY
Berlangsung pada ahad pagi pertama, hawa
yang sejuk berhasil dibuat memanas oleh Katon , Muhlis dan kawan-kawan.
Sama-sama menargetkan 3 poin kedua, kedua
tim bermain menyerang sejak peluit mula pertandingan, di Kubu Permata, masih
tetap mengandalkan duet maut Imam Farkhan dan Adhitya Muhammad. Sedangkan di
kubu Eternity, komando Fahri Muhlis dari lini belakang siap diterima oleh
sufyan dan Azizan di lini depan.
Permainan dimulai dengan dua-tiga
sepakan dari blue diamond. Aliran bola yang diterima oleh Permata F. C tak lain
ialah diawali dari tenangnya lini pertahanan mereka yang dikawal oleh Gusti
Katon. Adhitya Muhammad yang bertugas menyalurkan aliran bola dari tengah ke
depan terlihat sukses menjaga ritme permainan. Namun Eternity seolah tak gemar
bila mereka terus menjadi rencana permainan dari Permata F.C.
Fahri Muhlis dari sisi kanan permainan selalu
berusaha menghalau bola yang mendatangi area pertahanannya. Selagi itu, kapten
asal Surabaya ini tak henti-henti nya untuk menjadi batu loncatan pertama
counter attack Eternity. Bola lambung yang diberikan kepada Azizan selalu tak
mampu dikontrol. Anaja Apta serta Gusti Katon yang dihadapi selalu mampu
menahan gempuran Eternity.
Permainan menarik namun monoton
akhirnya memasuki interval kedua.
Tak disangka tak diduga , Adhitya
Muhammad yang menerima passing pendek dari Imam Farkhan langsung melepas
tembakan yang tak mampu dihalau oleh Naufal Mumtaz. 1-0 keunggulan milik
Permata.
Eternity yang tertinggal seakan tak mau
menyerah sedikitpun, permainan melebar yang memusat ketika berada di lini depan
berhasil mereka peragakan dengan baik. Diantaranya adalah peluang manis Sufyan
Balqista yang menerima umpan matang dari rekannya di sisi kanan. Namun sodoran
pemain mungil ini kurang maju, sehingga bola melewati kakinya begitu saja.
Permata pun tak mau kalah melihat
pertahanannya digempur begitu saja, Imam Farkhan sang goalgetter berkali kali
mencoba menembus pertahanan Eternity yang dikawal ketat oleh Fahri dan Ghulam.
Namun kedua pemain yang dikira tangguh
ini malah melakukan kesalahan fatal. Passing pendek yang diberikan Muhlis
kepada Ghulam berhasil direbut dengan semrawut oleh Imam Farkhan. Bola yang
lepas begitu saja dari kaki Ghulam Al Muzakky langsung disambar oleh Imam
dengan tembakan keras ke gawang yang tak berhasil dihalau oleh Eternity. 2-0
Permata menambah keunggulan.
Eternity yang dalam kondisi tertinggal
tak menyurutkan penyerangan sedikitpun. Berkali kali sepakan keras Fahri Muhlis
mengarah ke gawang Anaja. Namun tak jarang juga sepakannya kurang terarah
karena terlalu bernafsu.
Soal permaianan keras, jelas tak
terhindarkan. Sejumlah pemain yang teman lekat di luar lapangan mendadak
berubah 180 derajat menjadi musuh. Apapun dilakukan guna membela panji
kebanggaan masing masing.
Permata akhirnya menjadi pihak yang tersenyum paling lebar pagi hari itu.
Dengan 6 poin, anak asuh coach Khalidan berhasil mengangkangi tim tim lain
sebagai pemuncak. Sedangkan Eternity masih berkutat di papan tengah bersama
Saga dan Flying Horse dengan 3 poin.
No comments:
Post a Comment